Rambut hitam mayang
Berbalut kain putih panjang
Raut wajah sesempurna penciptaan,
Pendar mata seteduh pohon di kerindangan . . .
Kulit sehalus sutra terkembang,
Tersentuh mesra semilir bayu
Tutut bahasa terucap
Semerdu kicau burung
Bernyanyi riang berdendang,
Semurni ketulusan dariku,
Tak pernah secuilpun terbesit
tuk genggam puri
Dalam kalbumu . . .
Kau adalah gemintangan
Rarakan bintang
Di langit
Yang berbuih berpendaran,
Sedang aku,
Hanya secuil debu
Mudah terhapus
Terhempas dalam ombak rindumu
Maka,
Biarkanlah aku
Sekadar bisa melihatmu,
Sebatas memujamu,
Dan slalu tetap beri
Secuil ketulusanku
Takkan harap secercah pamrih
sampai nanti,
Hingga mata terpejam abadi . . .
Berbalut kain putih panjang
Raut wajah sesempurna penciptaan,
Pendar mata seteduh pohon di kerindangan . . .
Kulit sehalus sutra terkembang,
Tersentuh mesra semilir bayu
Tutut bahasa terucap
Semerdu kicau burung
Bernyanyi riang berdendang,
Semurni ketulusan dariku,
Tak pernah secuilpun terbesit
tuk genggam puri
Dalam kalbumu . . .
Kau adalah gemintangan
Rarakan bintang
Di langit
Yang berbuih berpendaran,
Sedang aku,
Hanya secuil debu
Mudah terhapus
Terhempas dalam ombak rindumu
Maka,
Biarkanlah aku
Sekadar bisa melihatmu,
Sebatas memujamu,
Dan slalu tetap beri
Secuil ketulusanku
Takkan harap secercah pamrih
sampai nanti,
Hingga mata terpejam abadi . . .
Aku - dirimu adalah sepenggal jarak yang mengabdikan perbedaan . . .\




Posting Komentar